JAKARTA - Kelompok mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) mengancam bakal menggeruduk Istana Negara mendesak Presiden Jokowi mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pasalnya, Kapolri tidak mampu menangani perkara tewasnya Brigadir Yosua alias Brigadir J yang tewas di rumah dinas Kadiv Propam.
Ketua GMPRI Raja Agung Nusantara menyebutkan, Kapolri Sigit layak dievaluasi karena tidak mampu menetapkan tersangka kasus tewasnya anggota di rumah jenderal. Selain itu, Sigit juga tidak mampu meredam gonjang-ganjing dan kegaduhan yang timbul akibat kasus yang menyeret Irjen Ferdy Sambo itu.
"Kami dari GMPRI meminta dan Mendesak Bapak Ir H Joko Widodo untuk segera Mencopot dan memberhentikan Bapak Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri demi terjaganya marwah dan nama baik institusi Polri yang sama-sama kita hormati dan muliakan," kata Agung, di Jakarta, Minggu (31/7).
Dia meyakini, kegaduhan yang muncul sekarang ini bahkan menjadi isu hangat yang terus bergulir di kalangan aktivis dan masyarakat disebabkan ketidakmampuan Sigit mengungkap kebenaran dalam perkara ini. Malahan Polri tidak mampu menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J.
"Perkara atau kasus ini sudah menjadi isu nasional dan sedang ramai diperbincangkan di kalangan aktivis, masyarakat dan rakyat Indonesia. Dampak dari gejolak ini bisa merusak nama Polri atau mencederai nama baik Polri di mata publik dan rakyat Indonesia," tuturnya lagi.
Mahasiswa dan pemuda mengancam bakal menggelar aksi maraton di Istana apabila tuntutannya tidak didengar Presiden Jokowi pada pekan depan. "Orang yang paling bertanggung jawab dengan persoalan atau masalah ini adalah Kapolri yaitu Bapak Jenderal Listyo Sigit Prabowo," kata dia.