JAKARTA - Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyoroti gaya hidup pejabat Polri. Ia tidak menampik, secara gestur, dalam kurun waktu pemerintahannya yang hampir delapan tahun, Jokowi terlihat geregetan saat menekankan gaya hidup mewah dan soal gagah-gagahan.
"Presiden kawannya banyak melihat aparat penegak hukum lainnya, pola hidup sederhana perlu ditegakkan lagi, seperti Awaluddin," ujarnya, Sabtu (15/10/2022), merujuk sosok mantan Kapolri di era Presiden Soeharto, Awaluddin Djamin yang dikenal sebagai Bapak Kepolisian Modern Indonesia.
Menurut Oegroseno, selama ini aturan hanya soal pola hidup sederhana, tetapi belum ada rincian aplikasinya. Misal, soal ikat pinggang (mahal) yang tidak masalah jika di tempat lain, namun jika itu menyangkut pejabat publik, sebaiknya biasa-biasa saja.
Ia bercerita, saat masih dalam pendidikan, setiap cermin di akademi kepolisian memiliki stiker bertuliskan "Sudah rapikah saya?", atau "Sudah pantaskah saya?".
"Sekarang (harusnya) diubah, 'Masih pantaskah saya?!'" ujarnya seraya mengimbuhkan, "Lama-lama kan malu."
Ia juga menekankan perlunya pendampingan dan bimbingan selepas pendidikan. Jadi, pengajaran tidak hanya dilakukan saat pendampingan.
"Saya naik pangkat 13 kali dari letnan dua sampai bintang tiga, saya ingat apa yang diajarkan komandan saya, mentor harus tetap kasih bimbingan," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyinggung soal gaya hidup polisi dalam pertemuan dengan 559 pejabat Polri dari unsur Mabes Polri, Polda, dan Polres, di Istana Negara, Jumat (14/10/2022).